To those of who has pushed me, thank you. Without you I wouldn’t have fallen. To those of you who laughed at me, thank you. Without you I wouldn’t have cried. To those of you, who couldn’t love me, thank you. Without you, I wouldn’t have known the real love. To those of you who left me lonely, thank you. Without you I wouldn’t discovered myself. But it is to those of you who thought I couldn’t do it that I want to thank the most, without you I wouldn’t have tried
Friday, July 31, 2009
yang terbaik
sebelum ni aku rase aku pernah post doa ni sebelum ni..hmm
tp aku cari balik x jumpa ...lost in my own blog.hahahahah..jd aku post skali lg..n aku harap ia berguna..bkn sja pd my dearest fren n pada sesiapa yang membacanya..benda baik x elok simpan...aku harap aku x sesat n sentiasa ada pilihan...n aku percaya Dia sentiasa merancang sesuatu yang baik untuk kita
YA ALLAH Ya tuhanku yang maha pengasih, Cukuplah engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku, Didunia dan diakhirat, Dengarlah rintihan dari hambamu yang daif ini, Janganlah engkau biarkan aku sendirian, Didunia ini mahupun diakhirat, Menjuruskan aku ke arah kemungkaran dan kemaksiatan, Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman, Agar aku dan dia dapat bersama-sama membina, Kesejahteraan hidup kearah yang kau redhai. Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh dan solehah.
YA ALLAH Berikanlah kami kebahagiaan, Didunia dan diakhirat, Dan peliharalah kami dari azab api neraka.
YA ALLAH Kau ketemukanlah aku dengan insan yang boleh Membimbingku, menyayangiku, menggembirakanku, dan ikhlas padaku, Jika diri ini masih daif, Kau berikanlah aku, Ketenangan untuk diri ini kembali padamu, Untuk menjadi lelaki/wanita yang soleh/solehah.
YA ALLAH Seandainya kau telah catatkan, Dia milikku, tercipta untukku, Dekatkanlah dia padaku, Satukanlah hatinya dengan hatiku, Titipkanlah kemesraan antara kami, Agar kebahagiaan itu abadi.
YA ALLAH Seiringkanlah kami dalam melayari hidup ini, Ketetapan yang sejahtera dan abadi, Maka jodohkanlah kami.
Tetapi YA ALLAH Seandainya engkau telah takdirkan, Dia bukan milikku, Bawalah dia jauh dari pandanganku, Luputkanlah dia dari ingatanku, Dan peliharalah aku dari kekecewaan.
YA ALLAH Ya Tuhanku yang Maha Mengerti, Berikanlah aku kekuatan, Menolak bayangannya jauh ke dada langit, Hilang bersama senja yang merah, Agarku sentiasa tenang, Walaupun tanpa bersama dengannya.
YA ALLAH yang Tercinta Pasrahkanlah aku dengan takdirMu, Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan, Adalah yang terbaik untukku, Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui, Segala yang terbaik buat hambaMu ini.
YA ALLAH Yang MAha Mengetahui, Segala sesuatu dilangit dan dibumi, Engkaulah yang melimpahkan rezeki, Buat hambaMu ini, Engkau jualah yang mengatur hidupku dan matiku, Maka aku redha, Atas segala ketetapanMu, Sesungguhnya setiap yang berlaku ada hikmah disebaliknya...
AMIN YA RABBAL ALAMIN
taken fron : here
Doubts over EIA for 1,000ha shrimp park
Doubts over EIA for 1,000ha shrimp park-2009/07/30
By sean Augustin
SETIU: Fishermen are casting doubts over an environmental impact assessment for a proposed 1,000ha Integrated Shrimp Aquaculture Park (iSHARP) here.
The project is by Blue Archipelago Berhad (BAB), a shrimp aquaculture company which is a subsidiary of Khazanah Nasional Berhad.
Kampung Beris Tok Ko Coastal Fishermen Alliance chairman Malek Yunus said its members were aware of an EIA being conducted, but they were never fully informed about the project.
All they knew was that it was meant for a shrimp aquaculture project.
He said they also claimed that the consultants involved in the EIA went about asking villagers if they were interested in a job and if they agreed to the project.
"What can we do? We feel slighted that our needs were not taken into account.
"We are not against the park in any way, we just feel we should have been briefed properly. I think they should come back," he told reporters.
However, the EIA has stated that consultants have met the village security and development committees from Kampugn Rhu 10, Bukit Chalok, Penarik, Penarik Baru Kampung Mangkuk and Kampung Banggol.
Among the residual impacts listed in the EIA include habitat loss, water pollution due to sewage generation, siltation and sedimentation of Sungai Chalok and impact of salinity on the ecosystem in Sungai Chalok.
The project benefit listed is the creation of 1,500 jobs, while an estimated RM32 million is expected to flow into the communities in the next 20 years.
Malaysiana EHS Consultants Sdn Bhd managing director Dinesh Nadarajah, who did the EIA, said the study on the socio-economic impact was conducted in the nine villages located within 3km of the project site.
More than 800 households were visited and more than 90 per cent provided responses, he said. Kampung Beris Tok Ku was outside the 3km boundary, he added.
"Project information was provided together with a map of the project site and the villages surrounding the project site within the 3km radius," Nadarajah said.
"With respect to the claim by the local resident, he is welcome to review the EIA, submit his comment and response to the DOE, and to participate in the public consultation process as provided for in the EIA," he said, adding that interviews were also held with district level agencies, such as Forestry and Fisheries, as well as state level officials such as Perhilitan.
BAB could not be reached for comment.
World Wide Fund for Nature, which is part of the detailed EIA review panel, said its main concern was the intake of sea water.
The project is in a "gelam" forest area, a freshwater environment, while the shrimp needs salt water.
It is learnt that sea water will be pumped into the area.
WWF technical coordinator Daria Mathew said the effluent from the pond would be discharged back into the river which will affect the freshwater ecosystem.
"Even if they treat the effluence from the pond nothing can be done about its salinity," said Daria.
Malek will also be sending a petition to the Department of Environment to protest against this move.
p/s:wat will happen next...aku bet projek ni jln gak *-*..even local people pun tau benda tu akan bg kesan pd alam sekitar...apa guna laporan yang hanya menunjukkan nombor2 tanpa perlaksanaan yang betul
Thursday, July 30, 2009
assalamualaikum
dlu masa study..ade sem tu-studio klas aku direnovate n terpaksala kitaorang berulang alik di studio sementara yang terletak agak jauh dari kolej..yang tak tahan-jalan ke studio sementara itu sangat mencabar..pada waktu yang agak senggang boleh la lalu ikut jalan yang rasmi (jalan tar) tapi mmg berpeluh n jauh la..smpai klas mmg mcm mandi la..so alternatif utama meredah pejabat PALAPES n padang kawad n turun naik bukit sikit baru smpai...sepanjang berulang alik tu sempat jugak la teman seklas kena usik ngan mamat PALAPES yang selalu lepak kt situ, n aku rasa 'myth' utama budak RO2 ni klu nmpak student pompuan mmg kucing nmpak ikan-gelisah n asyik mengiau2..dalam konteks manusia, asyik mengusik n menegur..antara modal yang aku igt smpai sekarang dengan memberi salam----'x jawab berdosa dik' itu aje modalnya dr awal sem smpai abis..pernah juga membe aku dijerkah oleh budak2 RO2...sejak dr tu kitaorg sanggup lalu ikut jalan jauh klu nk p studio..jd hari ni sudah jelas, terang lagi bersuluh--kami x bersalah kalau x menjawab salam kamu
1. Salam seorang laki-laki kepada seorang perempuan dan sebaliknya yang tidak mempunyai hubungan mahram adalah tidak disunatkan kecuali dalam keadaan yg aman dari fitnah.
2. Harus memberi dan menjawab salam perempuan untuk tujuan pendidikan seperti pelajar kepada guru.
3.. Jika seorang lelaki memberi salam kepada gadis remaja, maka tidak harus dia menjawabnya.
4. jika seorang gadis memberi salam kepada seorang lelaki, maka makruh lelaki tersebut menjawab salamnya.
Sumber jawapan :WWW.ILUVISLAM. COM
p/s: to muhammad-betulkan kalau sya salah...*_*
the climb
The Climb
I can almost see it
That dream I’m dreaming but
There’s a voice inside my head sayin,
You’ll never reach it,
Every step I’m taking,
Every move I make feels
Lost with no direction
My faith is shaking but I
Got to keep trying
Got to keep my head held high
There’s always going to be another mountain
I’m always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes you going to have to lose,
Ain’t about how fast I get there,
Ain’t about what’s waiting on the other side
It’s the climb
The struggles I’m facing,
The chances I’m taking
Sometimes they knock me down but
No I’m not breaking
The pain I’m knowing
But these are the moments that
I’m going to remember most yeah
Just got to keep going
And I,
I got to be strong
Just keep pushing on,
There’s always going to be another mountain
I’m always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes you going to have to lose,
Ain’t about how fast I get there,
Ain’t about what’s waiting on the other side
It’s the climb
There’s always going to be another mountain
I’m always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes you going to have to lose,
Ain’t about how fast I get there,
Ain’t about what’s waiting on the other side
It’s the climb
Keep on moving
Keep climbing
Keep the faith baby
It’s all about
It’s all about
The climb
Keep the faith
Keep your faith
p/s:Go ahead as you waste your days with thinking When you fall everyone stands Another day and you've had your fill of sinking With the life held in your... Hands are shaking cold These hands are meant to hold Speak to me, when all you got to keep is strong Move along, move along like I know ya do And even when your hope is gone Move along, move along just to make it through move along-all american rejects -move along
Wednesday, July 29, 2009
musim buah
rambutan..pak cik gergaji dahan dia..klu x ken panjat..spe yang yang sanggup panjat
ej ngah tekun kait rambutan...tapi hampeh...x leh harap satu sen..
beria ej menunjukkan buah manggis kat ktorg
buah cempedak di dalam pagar..ambil galah tolong jolokkan...saya budak baru belajar-mana yang masak sya x tau-sya hanya tau makan
-__-
Thursday, July 23, 2009
vanished
aku fikir benda yang da hilang memang x akan wujud lg kesannya..tp tidak yang ini..aku nmpak kesannya pada adik aku..adik bongsu aku yang darjah 5 skang..bagi bdk kampung yang ddk di pedalaman felda-BI merupakan sesuatu yang asing-mcm bahasa alien..dia tidak seperti budak bandar yang didedahkan dengan bahasa inngeris setiap masa..bahasa standard bahasa melayu pun x bley lawan dengan pekat longat trgnya..inikan BI yang umpama bahasa ketiga yang dipakainya..kalau kita 3rd language mse zaman study dlu cam bahasa jerman, thailand n jepun..adik aku ni BI
sehinggalah PPSMI diwujudkan..baru2 ni aku balik ke kampung..dia ddk diam tengok crita korea yang aku beli dengan subtitle bahasa inggeris..aku tanye 'adik paham ke?' ...sikit2 katanya..n aku surprise dia boleh betulkan grammar subtitle yang tunggang langgang bahasanya..
ptg tu dia menunjuk laptopnya yang diberi oleh kerajaan negeri Terengganu..kecik aje laptopnya..yang aku lagi kagum dia sibuk bergaduh ngan abngnya yang berumo 23 tahun untuk mengendalikan laptop tu..aku pada umur macam dia-pegang mouse n sistem komputer pun mmg x tau..n laptop tu bukan dalam interface bahasa melayu..sbb aku sangka interface mesti lam BM tp lam BI..
ptg tu juga aku bersembang dengan dia di rumah atuk aku..aku perasan pokok angsana di depan umah datuk da x de..kena tebang..jd dia tanya aku..'pokok angsana tu ape?'..aku pun ckp la..yang buah dia terbang tu..nipis pastu kalu jatuh dia tumbuh..'ooooo'..kemudian laju mulutnya menerangkan proses pembiakan pokok tu ---dalam bahasa inggeris..sbb tu dia x kenal pokok angsana..ada antara term yang dia sebut haram aku x pernah dengar...so how?
dlu aku mungkin aku setuju PPSMI dimansuhkan... sbb bagi aku kesian kt budak kg utk belajar bahasa tu..tp dr sudut len ia akan kesan pada jangka masa panjang budak tu..yang btch awal2 mungkin akan rasa senak sikit tp pd yang mmg da belajar dr darjah 1..x susah kot..they learn..
tp...x guna lg da+skang bdk2 tu kna blaja BM balik---mungkin term2 BM yang mungkin kana konfius diorang plak--who knows
"Janganlah kita perjudikan masa depan anak orang kerana kononnya kita seorang nasionalis yang begitu sayang kepada bahasa kita. Sayang bahasa tidak boleh melebihi sayang bangsa. Mereka yang sayang bangsa mereka ingin lihat bangsa mereka maju, berilmu dan dihormati dunia. Hanya kerana boleh bertuturkata dalam bahasa sendiri tidak akan menjadikan bangsa kita dihormati dan disegani orang"-drm M..walaupun aku jarang bersetuju ngan cara dia tp aku rasa dia betul kali
*_*
Thursday, July 9, 2009
City of Dreams-Brazil
Brazilian urban planning guru, Jaime Lerner, has cracked the problem of getting a city to run well. His idea - to put people before cars - has vastly improved residents' quality of life.
credit: pn. muna
wtch video : here
CURITIBA, BRAZIL
Three decades of thoughtful city planning
The city of Curitiba provides the world with a model in how to integrate sustainable transport considerations into business development, road infrastructure development, and local community development.Curitiba first outlined its Master Plan in 1965, with the main goals of limiting central area growth and encouraging commercial and service sector growth along two structural north-south transport arteries, radiating out from the city center. The Master Plan also aimed to provide economic support for urban development through the establishment of industrial zones and to encourage local community self-sufficiency by providing all city districts with adequate education, health care, recreation, and park areas.The plan called for the integration of traffic management, transportation, and land-use planning to achieve its goals, and maintained flexibility in its regulations to allow for different future development scenarios.
The Master Plan established the guiding principle that mobility and land use can not be disassociated with each other if the city's future design is to succeed. In order to fulfill the goals of the Master Plan in providing access for all citizens, the main transport arteries were modified over time to give public transport the highest priority.
Each of the five arteries contains one two-way lane devoted exclusively to express buses. This inner lane is flanked on either side by 1) a local access lane for cars and 2) a high-capacity one-way route for use by both cars and buses. Separating traffic types and establishing exclusive bus lanes on the city's predominant arteries helped to mold two defining characteristics of the city's transport system: a safe, reliable, and efficient bus service operating without the hazards and delays inherent to mixed-traffic bus service; and densification of development along the bus routes.
About 1,100 buses make 12,500 trips per day, serving 1.3 million passengers. Five different types of buses operate in Curitiba:
- Express buses operate exclusively on the arteries' dedicated busways.
- "Rapid" buses operate on both the arteries and on other main streets throughout the city, and their routes are changed to respond to demand. These buses stop at tube-shaped stations designed for protection from the weather and for quick bus entry and exit. They also accommodate the handicapped.
- A new "bi-articulated" bus, introduced in December, 1992, is a form of rapid bus operating on the outside high-capacity lanes. Bi-articulated buses - the largest in the world - are actually three buses attached by two articulations, and are capable of carrying 270 passengers.
- "Inter-district" buses bring passengers between the city's sectors lying between the arteries, and thus provide a crucial link between the routes of the express and bi-articulated buses.
- Finally, "feeder" buses mix with traffic on all other city streets and bring passengers to transfer stations called "District Terminals," around which local urban development and commercial activity has flourished.
Curitiba's buses are privately-owned by ten companies, managed by a quasi-public company. With this public-private collaboration, public sector concerns (e.g. safety, accessibility, and efficiency) are combined private sector goals (e.g. low maintenance and operating costs). The bus companies receive no subsidies; instead all mass transit money collected goes to a fund and companies are paid on a distance travelled basis.
taken from : http://www.dismantle.org/curitiba.htmp/s: tetiba bangga jd planner...teringat kata2 lec aku zaman study dulu..kesan planning x kn nmopak dlam masa 10 minit, 10 hari atau 10 minggu...not like doc not like engineer...kesan tu akan kekal hingga 10 dan berabad2 akan dtg...samaada ia akan jd legend atau akan jd penyusah hidup..ini contohnya...sape ckp landuse planning x penting-as a whole...kita ada Rancangan Fizikal Negara..cuma kena implement kepada strategik planning...bunyi cam senang tp melibatkan semua org...tp smpai bila...teringat kata puan muna-konsep 'carrot and stick'...samada paksa atau galakkan
go go planning go
Wednesday, July 8, 2009
Ada Untukmu - Part VII
Insyirah terdiam. Dia memandang Rizki mencari maksud kata-kata rizki, mencari keikhlasan di sebalik kata-katanya. Namun akhirnya dia tersenyum.
“u got all my vote”katanya sambil tersenyum lebar. Rizki menghembuskan nafas lega. Bimbang juga sekiranya dia ditempelak atau digelakkan insyirah sebentar tadi. Namun apa yang dituturnya ikhlas tentang apa yang dirasanya pada suri. Dia sendiri tidak dapat menjelaskan kenapa dia begitu ingin melihat wajah suri ketika dia bangun atau sebelum tidur. Juga setiap kali dia mendengar suri menangis, fikirannya bagai mengarah tangannya menyapu air mata yang luruh dari mata suri. Namun akal warasnya melarang dia berbuat demikian. Dia sedar jika dia berbuat begitu mungkin itu kali terakhir dia melihat suri.
“no wonder akil dan ica boleh suka awak. U realy sumthing u know. Boleh awak tolong saya sumthing. If u dont mind?”Insyirah tersenyum.
“apa?”Rizki mengangkat kening.
“Jangan lepaskan kakak saya. Terutamanya pada firkan. Jika awak x keberatan, boleh tolong tumbuk dia sebijik kt muka dia...n make sure-a very big punch”Insyirah tersenyum. Membayangkannya.
“my pleasure” ujar Rizki. Mereka berbalas pandangan kemudian pecah ketawa diantara keduanya.
Suri memandang kejauhan. Lagak adiknya dan Rizki. Tidak pernah pula dia bergelak ketawa demikian bersama Rizki. Timbul sedikit cemburu dihatinya. Segera dimatikan rasa cemburu itu. Rasanya dia tak layak berasa demikian. Lagipun rizki memang mudah didekati. Suri sendiri tidak tahu apa ilmu yang dipakai oleh rizki sehingga semua adiknya boleh mesra dengannya. Dijelingnya Rizki apabila dia menyedari dirinya diperhatikan Rizki. Laju diatur langkahnya meninggalkan tempat dia berdiri ke dalam rumah.
Seketika suri sudah siap berpakaian berbaju kurung. Diambil tudung senada dengan baju kurung hijau kosongnya. Dipadannya dan dicalit segaris gincu. Diatur langkah ke ruang tamu namun langkahnya terhenti apabila ditegur ayahnya.
“kamu nak kemana Suri?” kelihatan Rizki serta sepupunya hisyam dan hadi sedang berbual bersama ayahnya.
“kenduri kahwin kawan suri ayah. Kat kampung sebelah. Sekejab je. Sebelum petang suri balik” terang suri pada ayahnya. Matanya cuba dikawal agak tidak memandang Rizki.
“ai kak long, x kan pergi sorang je. Luqman ni tinggal macam tu je ke?” ujar hadi tersenyum. Dijegilkan matanya pada hisyam. Hadi mengekek ketawa.
“kak long nak pergi dengan apa ni?”hadi bersuara.
“Jalan kaki je” dia menjelaskan pada hadi, memandang ayahnya meminta kebenaran.
“saya hantar suri. Saya pun tak ada apa yang nak dibuat. Tu pun kalau awak tak keberatan. “suri menjeling. Dirasakan rizki seolah-olah mengangguk di air keruh. Dia mendiamkan diri berlalu pergi, malas mahu bergaduh apatah lagi dihadapan ayahnya. Rizki menuruti suri selepas meminta diri dari ayah suri, hadi dan hisyam. Sebelum masuk ke kereta sempat Suri menggamit ica supaya mengikutnya.
Suri membatukan diri sepanjang perjalanan Cuma sesekali dia bersuara menunjukkan arah. Rizki lincah melayan keletah ica yang sibuk bercerita. Sebaik sahaja sampai suri keluar dari kereta menarik ica. Diperhatikan rizki yang terkulat kulat keseorangan , timbul rasa kesian di hatinya. Tidak sampai hati dia meninggalkan rizki seorang diri. Digamit ica dan merendahkan dirinya.
“ica tolong kak long. Ica stay dengan abg lukman boleh? Ica tolong kak long ye.”ujarnya kepada si kecil. Ica mengangguk laju. Kemudian berlari ke arah rizki. Suri menjeling rizki yang sedang tersenyum.
“sayang jugak kak long ica pada abang lukman”rizki mengenyitkan matanya pada ica. Ica mengekek keriangan tanpa memahami apa yang sedang berlaku.
“awak jangan main-main. Jaga adik saya baik-baik. Nanti saya telefon. Awak pandai2 lah bawak diri.”ujar suri sambil berlalu. Rizki mengeluh.
“bila lah kak long ica nak baik pada abang tapi tak pe. Abang x kan mengalah. Ica sayang abang kan?” tanya rizki pada ica. Ica mengangguk laju. Rizki tersenyum. Alangkah mudah hidupnya kalau suri pun begitu. Digamitnya tangan ica menuju ke khemah yang tersedia.
Suri merenung atap rumahnya. Dipujuk matanya supaya tidur. Di telinganya terngiang-ngiang kata-kata nadia siang tadi. Dia bimbang nadia salah faham. Menyalahkan dirinya. Nadia merupakan kawannya yang kuat menyokong hubungannya dengan Firkan yang mana adalah sepupunya. Mana mungkin dia mengkhianati perasaanya pada firkan. Dia bukanlah seorang yang senang berubah perasaan. Persoalan itu timbul apabila nadia terpandang ica yang sedang didukung Rizki secara tidak sengaja ketika di majlis kahwin atikah petang tadi. Dia tahu pelbagai soalan berligat di kepala nadia namun ,mungkin situasi majlis petang tadi menghalang dia untuk bertanya dengan lebih lanjut.
“apa dah jadi pada kau dan firkan. Who is he? suri, r u going out with him?”soal nadia. Suri mendiamkan diri. Tidak tahu apa yang perlu dijawabnya. Sudah dijangka ini akan berlaku. Itu lah sebab utama mengapa dia tidak mahu rizki turut serta bersamanya. Dipandang rizki yang sedang memangku ica. Suri mengeluh, dia bukan siapa-siapa pun dengan aku. Namun pasti tiada siapa yang percaya.
Sepanjang perjalan ke KL suri membatukan diri. Dia tidak tahu apa yang dimarahnya pada Rizki tetapi bila memikirkan lelaki itu yang begitu baik dengan keluarganya dia sayu. Mungkin ibu, ayah, akil, ica dan insyirah sudah salah faham dengan hubungannya dengan rizki. Mereka begitu sukakan rizki, bagaimana harus dia berterus terang pada ayahnya nanti. Suri mengeluh lembut. Rizki disebelah menjeling di sebalik cermin.
“awak marahkan saya ke. Sejak balik awak x nak cakap pun dengan saya.”ujar rizki. Dirasakan mulut suri begitu berat untuk berbicara dengannya. Semenjak pulang dari kenduri petang semalam rizki sudah terkesan perubahan riak wajah suri. Dia lebih termenung dan kelihatan gelisah. Marah sangatkah suri padanya.
“suri, mulut tuhan kurniakan untuk bercakap bukan untuk mendengar seperti telinga atau melihat seperti mata. atau mulut awak boleh menghidu?” rizki tersenyum sendiri. Suri masih terdiam, senyum tidak marah pun tidak. Selalunya pasti petah mulutnya menempelak kata-kata rizki. Tidak mahu kalah dengan rizki. Tiba-tiba rizki membrek kereta secara mengejut. Suri menjerit kecil. Dilihatnya kebelakang, mujur tiada kereta kalau tidak sudah pasti mereka sudah dirempuh dan terletang di hospital selepas ini.
“apa masalah awak ni? Kenapa awak brek tiba-tiba ni?”ditatap muka rizki yang membatu. Tidak menjawab soalannya. Dilihat tangan rizki kejab memegang stereng.
“rizki, awak kenapa ni?” dia memandang tidak puas hati.
“rizki, saya cakap ngan awak la”suri bersuara tidak puas hati.
Rizki memandangnya tersenyum dan kemudian baru menghidupkan kereta. Laju kenderaan itu bergerak. Suri terasa sebal seperti dipermainkan rizki.
“akhirnya, mulut awak untuk bercakap rupanya”rizki bersuara tanpa memandang suri. Suri mengerutkan hati.
“apa yang fikir sebenarnya. saya betul-betul x faham niat awak. saya x nak mereka salah faham. U r just my...”dia terdiam, malu untuk meneruskan kata.
“just what? Ur part-time-lover?.hahahaha....awak yang ajak saya. Bukan saya yang nak ikut awak.”rizki bersuara.
“Semenjak dari hari tu, awak cakap awak nk tolong saya. Tapi awak x buat apa-apa pun, awak ni main-main ngan saya. I’m bukan alat mainan.”
“suri, saya tak pernah anggap awak mainan. I know what i’m doing. Just let me do my job. Saya tahu apa yang saya janji kat awak. Cant u just pretend to like me? Its too obvious that we r a fake lovers. Susah sangat ke nak suka saya ni. Ayah awak, mak awak, ica, akil bley terima saya. i’m begging 4 ur own good miss suri”rizki bersuara. Suri terdiam. Mungkin betul dirinya tidak adil jika melayan rizki sebegitu. Sebatutnya dia berterima kasih pada rizki kerana menolongnya. Tidak adil dia menghukum rizki atas salah fahamnya yang lalu.
“insyirah pun boleh suka awak. U r good.” Keluh suri sambil membuang pandangan ke luar tingkap. Sebentar tadi semasa bersalam sebelum berangkat, insyirah sempat berbisik di telinganya yang dia sukakan rizki. “i like him sis, very much” bisik insyirah kemudian mengenyit mata padanya.
“jab-jab. R u jelous?”rizki tersenyum lebar.
“hey....no i’m not. Gila, buat apa saya nak jeles. “
“hahaha. Jeles ngan adik sendiri macam mana ni. She’s sweet walaupun kadang-kadang agak menakutkan. Tapi saya da kena gari ngan kakak dia. So how?”rizki masih giat mengusiknya.
“awak jangan nak main-main ngan adik saya”marah suri. Dibebelnya rizki, memberi amaran supaya tidak menghampiri adiknya. Rizki lega, sekurang-kurangnya dia berjaya membuat suri membebel dari dia terus berdiam diri. Dia tersenyum riang.
Firkan mundar mandir di ruang tamu rumahnya. Sudah sekotak rokok dihisapnya. Hatinya berdegup kencang setelah mendapat panggilan nadia sebentar tadi. Dia tidak senang duduk. Mana mungkin suri berani membawa pulang lelaki itu ke kampung. Mana mungkin, bisiknya. Dia mengenali suri, dia tahu suri bukan lah jenis perempuan yang begitu ‘mudah’. Telefonnya menjerit minta diangkat. Dilihatnya nombor Qistina tertera di telefon. Semakin gundah dan rimas hatinya memikirkan qistina. Harap muka je lawa, tapi perangainya memang tidak layak untuk diharapkan sebagai isteri. Semalam rakan sepejabatnya laju bercerita pasal dia terserempak qistina di sebuah restoren dengan seorang mat salleh. Daring habis kata kawannya. Dia fikir, hubungannya dan qistina sudah putus. Semakin berang dirinya apabila panggilan telefonnya diangkat seorang lelaki petang semalam. Sebal hatinya memikirkan teman wanitanya yang seorang itu. Dia tidak mahu bersangka buruk atau cemburu tidak tentu pasal namun cemburunya berasas. Dibiarkan telefonnya menjerit seketika. Hatinya masih ligat memikirkan suri. Teman yang dianggap sebagai ‘soulmate’nya. Namun baginya, tidak semestinya dia dan suri harus berakhir sebagai suami isteri walaupun dia dan suri saling memahami. Selama ini tidak pula dia cemburu dengan mana-mana lelaki. Namun kali ini perasaan cemburunya membuak-buak. Dia membayangkan bagaimana lelaki berambut kerinting itu mula mengambil alih tugasnya pada suri. Jika dulu dialah lelaki paling rapat dengan suri tetapi bila memikirkan dirinya telah diganti membuatkan hatinya sakit. Bagai kehilangan sesuatu yang berharga, sangkanya suri dan lelaki itu mungkin tidak seserius mana sehinggalah nadia bercerita terserempak dengan suri membawa teman lelaki berambut kerinting pulang ke kampung. Aku mesti berbuat sesuatu bisiknya. Diambil kunci keretanya dan bergegas ke garaj. Dipandu laju kereta itu kerumah suri.
Sesampai dirumah suri, firkan memberi salam. Setelah beberapa kali barulah sahutan salamnya dijawab. Kelihatan kak ain mengekek keluar. Dia mengerutkan dahi.
“suri x de fiirkan. Dia balik kampung.” firkan menggaru kepala. Dia bergegas tadi sehingga terlupa yang suri berada di kampung.
“pukul berapa dia balik kak? Saya kol dia x angkat” propanya pada kak ain.
“kejab lagi sepatutnya sampai la kot. Tunggu la kejab” kata kak ain.
“x pe la kak saya tunggu”
Setelah mengucapkan terima kasih dihayun langkahnya ke kereta. Dicapainya rokok dan dihembuskan ke udara. Sesekali lehernya dipanjangkan mengintai kereta yang lalu lalang. Saat sampai rokoknya yang kelima kelihatan sebuah kereta honda putih berhenti di hadapan rumah suri. Dari kejauhan dia dapat melihat dengan jelas susuk tubuh lelaki berambut kerinting itu dengan suri. Dikuaknya pintu kereta dan berjalan ke arah suri.
“hi suri. We need to talk” suri jelas kelihatan terkejut dengan kedatangan firkan. Rizki menghulurkan tangan untuk bersalam namun tidak bersambut. Jelas marah benar firkan pada rizki. Seakan rizki telah menawan tanah jajahannya. Suri terdiam memandang apa yang berlaku dihadapan mata. inilah kali pertama dia berjumpa dengan firkan setelah perjanjiannya dengan rizki. Firkan mati akal bila melihat suri masih membatu dan tidak menyahut kata-katanya.
“suri, saya datang sini sebab saya nak perbaiki hubungan kita suri. Suri please” ujar firkan. Digamit lengan suri. Suri berusaha menarik lengannya. Dia tidak rela begitu.
“let go of her hand. She’s mine now. Pls respect me as her boyfriend.”ujar rizki merenung firkan. Firkan melonggarkan genggaman. Lemah mendengar kata-kata rizki.
Suri melangkah ke belakang menjauhi firkan. Rizki melangkah mendekati suri kemudian berbisik di telinganya.
“He’s urs now, lelaki tak suka barang maninannya diambil orang lain. Go talk to him, dan ingat, i am ur boyfriend not him. Lelaki sejati akan cuba rampas balik barang kepunyaannya yang telah diambil. Believe in urself ok.”Rizki berlalu meninggalkannya dan firkan. Suri terdiam merenung firkan yang masih berdiri.
‘lets talk”ujar suri
over is over which is not over
aku fikir pepatah over is over hanya tipu semata-mata...ibarat ikan yang telah terkena mata kail dan dilepaskan semula ke sungai oleh pemancing..n ikan itu akan hidup seumurnya dengan bisa pancing tu..over is not over..penipu yang tidak berjaya..penyebab utama adalah lagu ni...over is over which is never over
Ku telah miliki
Rasa indahnya perihku
Rasa hancurnya harapku
Kau lepas cintaku
Rasakan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Ku pikir ku salah mengertimu
Aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
Walaupun semua hanya ada dalam mimpiku
Hanya ada dalam anganku
Melewati hidup
Rasakan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Ku pikir ku salah mengertimu
Aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
Aku hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
women and praise
semalam aku bersembang dengan fani, teman aku dari indonesia..dengan fani aku mesti ade 'topik' yang dibincangkn..tapi kali ini aku walaupun pahit aku terpaksa bersetuju.. :(...semuanya bermula dengan status fani yang berbunyi 'Praise, like gold and diamonds, owes its value only to its scarcity'..fani slalu meletakkan quote yang digemarinya di status..kadang2 aku rasa dia ni sungguh puitis...katanya 'melayu mmg sepatutnya puitis' fani-fani
nuna : The sweetest of all sounds is praise
fani indraka : haha
fani indraka : terutama wanita sangat suka dipuji
nuna : hehe
nuna : normal bg wanita..
nuna : they like words
nuna : bkn praktikalnya
nuna : Praise the wise man behind his back, but a woman to her face - Welch Proverb
fani indraka : haha pepatah yang sangat benar
nuna : hehehe
nuna : bkn semua fani
fani indraka : mostly
nuna : iya...tp masih bukan semua
nuna : (tak mahu kalah)
nuna : hahahaha
fani indraka : mostly kan bukan semua
fani indraka : hahaha
fani indraka : tapi tetap suka dipuji kan,,,
fani indraka : haha
nuna : iya
nuna : moga selepas dipuji dia macam padi bkn kaduk
perbualan mati disitu sahaja..sori fani aku mendedahkan perbualan kita ^_^
hanya untuk dikongsi bersama..mungkin betul apa yang dikata fani..tapi secara logiknya...tanpa pujian kepada wanita-tidak akan ada lagi lagu yang indah2 seperti dealova, engkau laksana bulan, nur nilam sari, gadis melayu, god must spend a little more time on u, n beratus ratus lagi lagu yang memuji wanita...kamu yang memanjakan kami fani-hehehehe
Ada Untukmu - Part VI
soriiiiiiii...ampun..dan disini -ada untuk part 5...aku tahu yang ni masih ade bunyi yang canggung..i try my best
Rizki kemudian mengatur langkahnya ke arah ayah Suri. Suri masih memerhati dari kejauhan. Marahnya masih belum reda namun rizki seolah-olah tidak mengendah langsung amarannya. Dia bergerak ke belakang kereta mengambil begnya kemudian memanggil sepupunya supaya menolong dia mengangkat beg. Beberapa orang sepupu perempuannya menjengukkan kepala. Dia melambaikan tangannya membalas senyum. Suri tahu, bukan dia yang diintai tetapi Rizki. Barangkali ica sudah sibuk bercerita di atas rumah.
Dari tempat dia berdiri dia nampak rizki sudah mengambil tempat duduk di pangkin disebelah ayahnya serta pak teh dan pak ngahnya. Suri mengerutkan dahi. Dimaniskan mukanya sebaik mungkin dan mengatur langkah ke arah ayahnya.
“ayah apa khabar?”dia menyalami ayahnya diikuti pak teh dan pak ngahnya.
“baik. Kamu ni, nasib baik si Luqman ni ada. Kalau tak, tak dapat la kamu balik..ayah da selalu pesan da. Buat sesuatu tu biar ada perancangan baru tak tergesa-gesa. Tengok ni apa yang jadi.”namun saat itu, telinga suri tidak menangkap lagi kata-kata ayahnya. Dia memandang tepat Rizki. Luqman? Dia sendiri tidak mengetahui nama sebenar Rizki. Rizki hanya mengangkat kening memandangnya sambil tersenyum seperti biasa.
“sudahla tu, ha suri, ajak si Luqman naik. Apa duduk kat bawah ni. Pergi naik, suruh mak cik kamu buat air.”ujar pak tehnya. Suri dan Rizki meminta diri beriringan masuk.
“luqman?”suri tak dapat menahan dirinya dari tergelak. Dia memegang perutnya.
“kenapa? X kn la awak ingat nama sebenar saya Rizki kot?”rizki mengangkat kening tak berpuas hati dengan gelagat suri.
“x la..sebab saya rasa nama luqman tu tak sesuai dengan awak..Rizki lagi sesuai...luqman tu macam budak baik...”ujarnya dengan ketawa yang masih bersisa.
“suri...”suri mengalihkan pandangan. Ibunya melangkah menuju kearah dia dan rizki di ruang tamu. Dia pasti ica pasti sudah bercerita dengan ibunya.
“mak..maaf mak, suri tak sempat nak cakap kat mak mlm tadi suri jadi balik..”ibunya tersenyum sambil menyalami Suri. Dia memandang Rizki.
“errr..mak ni luqman..kawan suri”Rizki tersenyum mendengar kata-kata suri. Selesai berkenalan dengan rizki suri mengikut ibunya kedapur. Disitu kelihatan beberapa orang sepupu serta makciknya sedang menyiapkan persiapan untuk kenduri malam nanti. Suri tidak mengendahkan suara sumbang beberapa orang sepupunya mengusiknya.
“mak long, mak long lepas ni, mesti ada kenduri besar lagi. Ada orang dah bawak balik buah hati”usik amira, anak pak ngahnya.
“tak ada apa-apa lah”ujarnya malas melayan. Dicubitnya amira sebelum ke ruang tamu membawa air untuk Rizki. Digamitnya amira supaya menolongnya membawa kuih. Gadis berusia 23 tahun itu tersengih memandang Rizki.
“jemput makan abang long. Nasib baik ada lagi kuih yang tinggal untuk abang long”ujarnya sambil meletakkan kuih. Semakin lebar sengih Rizki. Tidak sempat suri mencubit amira, dia sudah beredar melarikan diri.
“ini semua awak punya pasal tau. Da, lepas minum air ni awak balik.”suri bersuara. Belum sempat Rizki meneguk minumannya ayahnya datang menyertai Rizki. Suri beredar memberi ruang pada ayahnya bersembang dengan Rizki. Dia kembali ke dapur mengambil air untuk ayahnya. Sekembalinya ke ruang tamu, dia makin tidak keruan bila mendengar tuturan ayahnya.
“tak apa, kamu tak usah balik lagi hari ni. Nak kemana cepat-cepat. Malam ni kamu tidur kat rumah pak cik dulu, esok baru balik. Kalau tak ada kerja kamu balik saja dengan suri hari ahad ni. Rumah pak cik ni rumah nenek suri, jadi ramai la sanak saudaranya kalau ada kenduri. Tapi kalau kamu tak kisah, x ada masalah”ayahnya mempelawa Rizki.
“bukan macam tu pak cik. Saya memang tak ada aral pak cik. Kalau pak cik dah ajak tak sopan pulak saya menolak. Takut mengganggu keluarga dan acara pak cik nanti”ujar Rizki menjeling suri. Suri mengetap gigi memandang Rizki.
“apa pulak ganggu. Kamu pun kawan suri, da tolong anak pak cik. Sudah la tu. Hari ni tak payah balik.”kata-kata ayahnya yang terakhir membuatkan suri bagaikan lemas. Dia menjeling rizki membawa diri ke dapur.
“ha suri. Kamu nak kemana? Nanti kamu tunjukkan si luqman ni bilik akil, dia tentu da penat memandu malam tadi. Kamu buat lah macam rumah kamu sendiri Rizki. Kamu nak mandi ke, nak tidur ke, nak makan ke. Ikut lah. Pak cik turun dulu, jab lagi nak sembelih lembu ni”Suri menyorot pandangan melihat ayahnya menghilang di sebalik pintu utama. Dia memandang Rizki yang tersenyum puas.
“awak memang dah rancang ini kan. “suri memandang Rizki marah. Rizki tersenyum lagi dan saat itu suri terasa seolah-olah rizki sedang mengejek dirinya. Tidak lama kemudian dia melihat adiknya akil melangkah masuk.
“akil, nanti tolong kakak tunjukkan abg luqman ni bilik akil. Kakak ada banyak kerja kat dapur”Akil bergerak bersalam dengan Rizki. Suri malas melayan dan bergerak meningggalkan adik lelakinya bersama Rizki.
Suri mengahabiskan masa bersembang dan menolong menyiapkan persiapan memasak kenduri malam nanti bersama sepupu dan mak ciknya. Bercerita tentang perkembangan masing-masing. Mendengar celoteh mak cik dan sepupunya membuatkan dia lupa kehadiran Rizki. Entah apa yang dibuat mamat tu, bisiknya. Dia bingkas bangun, membasuh tangan kemudian menuju ke bilik akil. Dia mengetuk pintu bilik berkali melaungkan nama Rizki namun tiada jawapan. Perlahan dia menguak pintu, tiada sesiapa didalam. Matanya melilau mencari kelibat Rizki namun dia hampa. Tiba-tiba terasa bahunya ditepuk dari belakang. Dia berpaling melihat akil, adiknya yang berusia 15 tahun itu tersengih.
“apa kakak intai bilik orang bujang ni. Intai abang long ke kak?”soal akil tersenyum mempamerkan lesung pipitnya.
“oooohh..pandai mengata akak sekarang”ujarnya sambil memulas telinga satu-satu adik lelakinya itu. Dia lah permata, dia lah juga racun bagi ayah dan ibunya.
“kak sakit kak. Ape pulas telinga orang ni. Malu kat orang kak. Abang long eh-abg luqman kat bawah la kak ngah nak tumbangkan lembu tu”suri melepaskan tangannya. Tidak percaya apa yang diluahkan adiknya. Dia berlari menuju ke tingkap mengintai Rizki. Dari kejauhan dia melihat dengan jelas Rizki sedang menolong ayahnya memotong daging lembu yang baru sahaja disembelih. kelihatan tangannya berlumuran darah tanda dia turut serta menolong ayahnya. Sudah menjadi tradisi bagi keluarga suri bergotong royong untuk menumbangkan lembu bagi kenduri arwah datuknya.
“dari tadi abang luqman tolong. Ayah tak bagi tapi dia nak tolong gak, Akak je tak tahu.”akil menambah di belakang. Dia menjeling adiknya.
“berapa dia bayar kamu suruh kamu jual nama dia ni?”soal suri. Akil tersengih-sengih. Suri kembali memerhati Rizki yang sedikit pun tidak kelihatan canggung untuk menolong ayah serta pak ciknya. Sesekali dia bimbang, dia bukanlah datang dari keluarga yang senang, ayahnya Cuma seorang bekerja kampung dan ibunya suri rumah sepenuh masa. Itu salah satu sebab utama dia mencari peluang kerja di Kuala Lumpur. Lamunannya terhenti bila terdengar suara memanggil namanya. Dia berpaling ke belakang melihat insyirah. Chempaka Insyirah adik keduanya yang sedang menuntut di UiTM Dungun berdiri tegak dibelakangnya.
“bila masa pulak kak long syirah ni pandai intai2 orang ni?”sindir insyirah.
“angah ni. Bila sampai? Terkejut kak long”ujarnya menghulurkan salam kemudian mencium pipi adiknya itu.
Mata insyirah ligat memerhatikan susuk tubuh kakaknya. Jelas di matanya, kakak sulungnya itu semakin kurus. Kepala inyirah ligat berligar-ligar beberapa soalan yang ingin ditanyakan namun segalanya hilang bila dia terpandang susuk tubuh yang amat asing dimatanya.
“Kak long, siapa yang pakai baju biru tu? Inyirah bergerak ke tingkap” kawan adiknya kah? Atau teman lelaki sepupunya? Insyirah cuba meneka mana-mana sepupunya yang mungkin membawa pulang teman mereka. Namun serta merta dia tersenyum apabila melihat perubahan riak wajah suri.
“ooo...kak long intai sape td? Curang kt Firkan eh?” laju insyirah meneka. Belum sempat dia meneruskan usikannya, kak longnya sudah bergerak meninggalkannya. Dia membiarkan kakaknya berlalu sambil matanya melirik susuk Rizki di luar rumah. Akan aku selidik sampai ke pangkalnya, bisik insyirah sambil tersenyum.
Malam itu sebelum tidur, insyirah merenung kakaknya. Dari petang tadi berlegar beberapa perkara difikirannya. Berkaitan Firkan, berkaitan Luqman, hatinya meronta-ronta untuk mengetahui perkara sebenarnya.
“kak. Angah nak tanye ni. Akak ngan Firkan macam mana?” suri berhenti dari menyisir rambutnya. Memandang insyirah dari sebalik cermin di hadapannya. Seharian dia cuba mengelak dari inyirah. Dia tahu adiknya itu pasti akan lincah bertanya.
“macam mana apa plak syirah. Biasa je. Macam tu je lah”suri bersuara lemah. Seketika dia terasa tangannya di pegang.
“kak long tak mungkin berubah hati macam tu. Syirah kenal kakak syirah. Kak long da lama suka dia. Apa dah jadi kak long?”dia menggemgam tangan kak longnya. Dilihat air mata kak longnya menitis. Ketika itu dia melingkarkan tangannya memeluk kakaknya. Hatinya mula mengutuk Firkan. Jantan x guna bisiknya, mangkuk hayun, buat kakak aku menangis-jangan ko jumpa aku, klu aku jumpa ko-siap ko aku kerjakan, bisiknya.
“apa yang berlaku Kak long? Kenapa tak bagitahu langsung kat syirah? Kak long tahu kan kak long boleh cerita apapun kat syirah. Pasal Firkan atau pasal abang long syirah kat luar tu .”Suri meleraikan pelukan mencubit lembut peha insyirah. Dikesat air matanya.
“jangan panggil dia macam tu. Sesuka dia nak ngaku jadi abang long. Sapa yang suruh entah”marah suri. Dia mengesat saki baki air matanya. Mulut berterusan mengomel memarahi rizki.
“ai kak, bunyi macam tak suka je? Syirah tak tahu plak sejak bila akak suka dengan type macam tu. Tak macam Firkan”ujarnya.
“bila kak long cakap kak long suka dia. Da la syirah panjang cerita dia”ujar suri menepuk-nepuk bantal.
“tak pe kak, kita ada malam yang panjang..syirah nak tahu semua. Tak nak tertinggal satu pun. Pasal firkan dan pasal abang luqman tu ha”ujarnya melabuhkan kepala ke katil menghadap kak longnya. Mahu tak mahu suri mula bercerita pada pada insyirah dari saat dia mula Firkan menolak cintanya sehingga dia bersetuju menjadi kekasih Rizki.
“jab-jab. Maknanya akak sekarang memang betulla ngan bang luqman tu?”soalnya.
“secara teknikalnya ya tapi tak la...kan kak long da cakap kak long buat macam tu sebab nak dapatkan Firkan.”
“kak, maaflah kalau syirah nak kata ni eh. Firkan tak berbaloi la kak. Dia da buat macam-macam kat akak. Mainkan perasaan akak. Orang macam tu tak layak untuk akak. Malah syirah rasa tak layak untuk sapa-sapa pun”insyirah bersuara meluahkan perasaan tak puas hatinya.
“entah la angah. Kak long pun kalau boleh nak benci dia syirah. Tapi tak dapat. Kak long tak dapat buat macam tu”
“da tu yang kat luar tu macam mana kak long. Kalau da dapat Firkan x kan kak long nak tolak dia tepi macam tu je. Dia pun ok what. Lagi ensem dari firkan, Cuma mungkin mereng sikit kot..hahaha...tapi x kn kak long tak rasa apa-apa lansung? X kan dia x de makne langsung kat hati kak long” suri terdiam sejenak, mencongak-congak apa yang perlu dijawab soalan Insyirah. Sebelum dia sempat menjawab pintu biliknya dikuak. Satu tubuh kecil melangkah masuk.
“kak long, kak ngah, ica nak tidur sini.”insyirah membulatkan matanya. Memarahi Chempaka Zulaika yang dipanggil ica oleh keluarganya.
“ica da cakap kat mak belum ni? Karang mak x jumpa cari kang”ujar suri menarik ica naik keatas katil. Gadis kecil menganggukan kepalanya. Ica memandang kak ngahnya kemudian menjelirkan lidahnya tanda protes.
“heh...ica p tidur luar la. Kak ngah ada hal ngan kak long ni”ica bersuara. Namun ketika ica sudah siap menarik selimut membaringkan diri ditengah-tengah antara insyirah dan suri.
“ica...ish budak ni...kak long sambung balik”insyirah mendesak suri.
“da la angah, esok je la. Ica pun nak tido ni. Tidur dulu eh” suri turut menarik selimut. Insyirah mencemik bibir, tidak berpuas hati dengan jawapan suri. Namun dia tak dapat berbuat apa-apa sehingga menunggu jawapan suri pada esoknya.
Insyirah berdiri di belakang Rizki, meneliti lelaki itu. Sejak dari semalam dia tidak berpeluang bertegur sapa dengan lelaki yang didakwa sebagai abang long oleh ica. Hanya memerhati dari jauh sahaja. Meneliti tingkah dan perlakuan Rizki dari kejauhan. Ternyata lelaki itu boleh bergaul dengan baik dengan keluarga dan sanak saudaranya. Adik bongsunya dan adik tunggal lelakinya ternyata menyukai lelaki berambut kerinting itu. Walaupun perwatakan luarannya nampak sedikit urban, namun dia tidak kelihatan canggung sepanjang seharian di rumahnya. Insyirah berdehem beberapa kali agar Rizki sedar kehadirannya yang sedang kelihatan khusyuk memerhatikan kak longnya di hujung laman.
Rizki ternyata terkejut bila dia menyedari Insyirah sedang merenungnya. Rizki akui, wajah suri dan adiknya ini saling tak tumpah, berkulit kuning langsat, berbibir merah dan punyai wajah yang lembut serta mata yang tajam pandangannya. Seperti Suri, tudung itu tak pernah terlepas dari melitupi rambutnya. Kagum rizki dengan didikan pak cik sufian kepada anak-anaknya. Rizki menghulurkan senyuman. Insyirah tersenyum tawar dan bergerak berdiri disebelah Rizki memandang kak longnya yang sibuk bersembang dengan mak teh dan pak tehnya.
“saya tak tahu apa niat awak berkawan dengan kak long saya. Mungkin awak lihat kak long saya seorang yang lemah dan senang untuk didekati. Atau mungkin awak ada niat lain saya tak tahu. Tapi saya nak awak ingat, saya orang pertama yang akan berdiri untuk kak long saya sekiranya dia disakiti.”Insyirah bersuara tegas. Rizki mendengar tenang. Ternyata, perwatakan adik suri ini begitu berbeza dengan suri. Rambut sama hitam, hati lain-lain, bisinya sendiri. Insyirah ternyata lebih outspoken dan berani berbanding kakaknya yang lebih lembut dan lebih pemendam. Rizki tersenyum. Cuba memikirkan kata-kata terbaik yang wajar untuknya ditutur kepada Insyirah.
“awak nak tahu apa yang saya rasa pasal kakak awak sebenarnya?...kadang-kadang saya rasa saya dah gila. setiap pagi bila saya bangun tidur saya nak wajahnya yang saya pandang sebab itulah tenaga saya pada hari itu, bila penat balik kerja, saya nak lihat senyumannya sebab ia akan buat saya lupa segala penat saya dan kalau boleh, saya nak lihat wajahnya sebelum tidur sebab itu akan jadi mimpi saya, setiap kali dia menangis-saya nak keringkan airmatanya sebab ia buat saya pun rasa sakit. I never felt like this before. I think i’m gonna be crazy. Mungkin sebab tu jugak saya tetiba buat deal tu ngan kakak awak. I’m lost with her. Saya pun tak tahu kenapa, dont ask me. I dont have the answer. Tanya yang di Atas, sebab Dia yang mengatur segalanya” lancar kata-kata rizki meluncur dari mulutnya.
Sehabisnya tutur Rizki, dia terdiam. Memikirkan sendiri apa yang telah meluncur dari mulutnya. Dia mengerutkan dahi. Terasa loya dengan kata-kata sendiri. Dia seolah sedang menghumban dirinya dalam satu lubang besar. Rizki memandang insyirang yang memandangnya tidak berkelip seolah-olah rizki tidak memakai pakaian. Rizki menyesal, amat menyesal.